Carilah di sini

Kamis, 17 Desember 2009

Pedagang Dudukuy dan Monyet

Seorang pedagang dudukuy -topi yang berdaun seperti topi cowboy- menjajakan dagangannya berkeliling dari suatu tempat ke tempat lain. Setelah lelah berjalan jauh dan kepanasan, tengah hari ia berteduh dan duduk di bawah sebatang pohon. Pikulan yang berisi barang dagangan ia letakkan di sampingnya. Mungkin karena kelelahan ia mengantuk dan tertidur. Tanpa ia sadari pohon itu merupakan tempat tinggal sekelompok monyet yang keheranan melihat orang yang duduk berteduh di bawah mereka.
Melihat pedagang tertidur beberapa ekor monyet turun dan mencoba mengambil dudukuy dari pikulan kepunyaan pedagang itu. Monyet-monyet itu meniru sang pedagang yang mengenakan dudukuy yang sama dengan yang ia jajakan. Ketika si pedagang tidak bereaksi karena lelap tertidur, monyet-monyet yang lain pun mengikuti jejak teman-temannya sehingga semua dudukuy yang ada dalam pikulan habis diambli dan dipakai monyet-monyet itu. Monyet terakhir yang turun karena kehabisan dudukuy pada pikulan mencoba mengambil dudukuy yang tengah dipakai pedagang yang tertidur itu.
Karena terganggu pedagang itu terbangun dan tentu saja sangat heran karena barang dagangannya habis padahal sejak pagi belum laku sebuah pun.
Diperhatikannya keadaan sekelilingnya kalau-kalau ada orang, ternyata tak ada seorangpun yang ada di sekitar tempat itu. Akhirnya ia menengok ke atas dan melihat dudukuy - dudukuy dagangannya tengah dipakai oleh monyet. Marah bukan kepalang. Hendak naik mengejar pencuri barang dagangannya ia tak mampu. Dengan sebatang bambu yang didapatnya, ia menakut-nakuti monyet-monyet yang ada di atasnya. Bukannya takut, monyet-monyet itu malah memperolok-oloknya dengan menirukan setiap perbuatan orang itu, dan makin tinggi mereka naik ke atas pohon hingga tak terjangkau lagi dengan bambu yang dipakai pedagang itu. Karena putus asa pedagang itu melepas dudukuy yang dipakainya dan mencampakkannya ke tanah.
Tanpa diduganya berjatuhan pula dudukuy-dudukuy dari atas pohon. Rupanya monyet-monyet itu terus menerus memperolok sang pedagang, dan ketika melihat pedagang itu melemparkan dudukuynya ke tanah, mereka pun menirunya pula. Monyet-monyet itu kehilangan dudukuy. Pedagang mendapatkan barang dagangannya kembali.
Meniru tanpa dipikirkan lebih dahulu biasanya disebut taklid.
Mudah-mudahan saja usahaku belajar membuat blog ini tidak seperti yang mengganggu pedagang dudukuy tadi.


Belajar Blog

Ini blog pertamaku. Kemarin tak berhasil muncul. Alhamdulillah hari ini telah muncul.